Home / Blog / Pengolahan Kopi Secara Kering Itu Apa Sih?

Pengolahan Kopi Secara Kering Itu Apa Sih?

Pengolahan Kopi

Pengolahan kopi secara kering tuh sebenarnya metode paling tua dan simpel, loh. Biasanya di pakai di daerah yang airnya terbatas. Jadi, cocok banget buat petani kopi di wilayah kering.

Proses ini juga di kenal dengan sebutan natural process. Jadi, biji kopi enggak langsung di kupas dari kulitnya, tapi dikeringkan dulu bareng kulit buahnya. Nah, ini yang bikin rasa kopinya bisa beda banget sama metode lain.

Uniknya, pengolahan ini bisa kasih karakter rasa yang fruity atau winey ke kopinya. Makanya, banyak juga penikmat kopi yang suka hasil dari proses ini. Tapi ya, ada tantangannya juga sih.

1. Tahapan Awal, Panen Kopi yang Matang Sempurna

Langkah pertama tuh pastinya panen. Tapi enggak sembarangan, loh. Buah kopi yang dipanen harus yang udah matang sempurna, warnanya merah merona gitu.

Kalau sampai ada yang masih hijau atau terlalu matang, bisa ganggu rasa akhir kopinya. Jadi, pemilahan dari awal itu penting banget. Biasanya pakai tangan langsung biar lebih teliti.

Petani biasanya panen pagi hari biar buahnya masih segar. Soalnya, kualitas buah saat dipetik itu langsung berpengaruh ke proses selanjutnya.

2. Proses Penjemuran, Kunci dari Metode Kering

Nah, ini bagian paling penting: penjemuran. Buah kopi yang udah dipanen tadi disebar di atas terpal atau para-para bambu buat dijemur di bawah sinar matahari.

Proses ini bisa makan waktu 2-4 minggu, tergantung cuaca. Selama dijemur, buahnya harus sering dibalik biar keringnya merata dan enggak berjamur.

Kalau terlalu lembab, bisa-bisa muncul jamur atau fermentasi berlebihan. Tapi kalau terlalu kering juga enggak bagus. Jadi harus pas banget tuh kadar airnya.

3. Pemantauan Rutin Selama Penjemuran

Selama penjemuran, petani harus rajin cek kondisinya. Biasanya tiap hari dicek, apalagi kalau cuacanya tiba-tiba berubah. Hujan sedikit aja bisa bikin rusak loh.

Makanya, banyak petani yang siapkan tenda atau plastik buat nutupin kopi kalau hujan datang mendadak. Proses ini benar-benar butuh perhatian penuh.

Dan enggak cuma soal cuaca, tapi juga hama dan binatang liar. Kadang ada aja yang coba-coba nyicipin biji kopi yang lagi di jemur.

4. Pengupasan dan Penyimpanan Setelah Kering

Setelah kopi benar-benar kering, barulah di lakukan pengupasan kulitnya. Biasanya pakai mesin huller buat memisahkan biji dari kulit keringnya.

Habis itu, biji kopi masih harus di sortir lagi berdasarkan ukuran dan kualitas. Baru deh disimpan di tempat yang sejuk dan kering sambil nunggu proses roasting.

Penyimpanan ini enggak boleh sembarangan juga. Kalau kelembaban ruangan tinggi, bisa bikin biji kopi jadi rusak atau jamuran.

5. Kelebihan dan Tantangan dari Proses Ini

Kelebihan utama dari pengolahan kopi secara kering itu biaya produksinya lebih rendah. Enggak perlu air banyak dan alat-alat canggih. Tapi ya, resikonya juga tinggi.

Salah-salah, rasa kopinya bisa jadi over-fermented atau malah hambar. Makanya skill dan pengalaman petani di sini penting banget. Harus tahu kapan waktunya angkat dan simpan.

Tapi kalau berhasil, hasilnya bisa luar biasa. Rasa fruity-nya khas banget dan bikin kopi dari metode ini jadi favorit di kalangan specialty coffee lovers.

6. Kenapa Banyak Petani Masih Memakai Metode Ini?

Alasan paling utama sih karena hemat air. Di daerah seperti Flores, NTT, atau Ethiopia, metode ini jadi andalan banget. Air di sana kan susah, jadi ini solusi paling logis.

Selain itu, alat-alatnya juga enggak ribet. Cukup lahan terbuka, terpal, dan tenaga buat bolak-balikin kopi setiap hari. Lebih terjangkau buat petani kecil.

Kesimpulan

Pengolahan kopi secara kering itu butuh kesabaran, perhatian, dan cuaca yang mendukung. Tapi hasilnya? Bisa luar biasa. Rasa dan aromanya unik banget.

Buat kamu yang suka kopi dengan karakter fruity, metode ini patut kamu coba. Dan buat petani, ini bisa jadi peluang buat hasilkan kopi bernilai tinggi.

Jadi, jangan anggap remeh metode ini ya. Meski sederhana, tapi efeknya ke rasa kopi bisa sedalam itu loh!

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *